Friday 23 December 2016


Buku adalah jendela pengetahuan. Dengan membaca buku, kita dapat menyerap banyak informasi, dapat berkelana ke berbagai Negara, bahkan ke dunia dongeng sekalipun. Pendeknya, dengan membaca, wawasan pengetahuan kita akan semakin luas. Namun sayangnya tidak semua orang gemar membaca.
Membaca adalah kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan namun sulit untuk membiasakannya. Kebiasaan membaca belum membudaya pada masyarakat, khususnya dikalangan pelajar di Indonesia ini. Kegemaran membaca bukanlah faktor keturunan melainkan dapat diperoleh melalui pembiasaan dan latihan yang continue. Para pelajar belum  merasakan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan. Mereka masih merasakan membaca sebagai suatu kewajiban.
Minat baca adalah keinginan yang kuat, yang disertai dengan usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempuyai minat baca tinggi akan menjadikan membaca sebagai kebiasaan  kebutuhan. (dirjen Dikdasmen : 1996 )
Rendahnya minat baca pada siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor yakni, faktor internal dan eksternal. Faktor internal salah satunya adalah kurangnya keinginan dalam diri siswa yang tidak suka membaca sedangkan faktor eksternal adalah keterbatasan dari keberagaman  jumlah dan jenis buku yang ada. Untuk mengatasi hal ini, pihak sekolah hendaknya kreatif dan berinisiatif untuk memperkaya khazanah dan buku-buku yang menarik serta bermanfaat untuk meningkatkan minat siswa dalam membudayakan gemar membaca. Tak kalah pentingnya guru sendiri harus menjadi contoh, dengan kata lain siswa tidak hanya mendengar anjuran dan perintah dari guru agar selalu membaca tetapi siswa sendiri melihat dan yakin bahwa guru mereka memang gemar membaca, tidak hanya sekedar gemar menyuruh membaca.
Membaca adalah pondasi dasar kemampuan seorang siswa. Siswa yang kemampuan membacanya minim akan berdampak pada hasil  belajarnya. Disamping itu kemampuan membaca juga berkaitan erat dengan kemampuan menulis. Semakin banyak siswa membaca, semakin luas pengetahuan dan banyak pengetahuan/informasi yang mereka peroleh, berarti semakin banyak pula gagasan yang dapat mereka tulis. Pada dasarnya orang akan menuliskan apa yang mereka ketahui. Firmanawati : 2004, mengatakan "membaca berarti adanya aktifitas mengangkat simbol-simbol berupa serangkaian huruf atau gambar."
Membaca juga berarti adanya proses mengaitkan suatu benda dengan lambang atau symbol yang dinyatakan dengan huruf-huruf. Membaca dapat diterapkan secara sambil bermain. Jean Marzollo dan Jeanice Liiyd dalam Leraning Through Play mengatakan "mengajarkan membaca dengan pendekatan bermain adalah metode yang paling efektif."

<Aep Supryadi>

Wednesday 21 December 2016

(Foto suasana Rapat Koordinasi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Ciamis bersama SKPD terkait dan LSM di Kab. Ciamis)
SAMPAH merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua daerah di negara dunia. Tidak hanya itu di Indonesia sendiri masalah sampah ini sulit sekali terpecahkan karena samakin hari semakin meningkat tingkat volumenya.
Secara garis Besar Sampah dibedakan menjadi  :
1. Sampah Organik
    (sampah dapur, Sampah Restoran dll)
2. Sampah Anorganik
    (sampah logam, besi, alumunium, dll)
3. Sampah Berbahaya
    (Sampah botol, Baterai dll)
Di Kabupaten Ciamis sendiri khusunya, masalah sampah ini yang membuat keadaan tatanan kota ini menjadi kumuh dan bau, selain kumuh dan bau dari hari ke harinya itu sampah terus menumpuk dan pada akhirnya berserakan meskipun sudah di sediakannya tempat sampah oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota tapi tetap saja hal ini terjadi penumpukan sampah. Maka dari itu masalah sampah di Kabupaten Ciamis ini menjadi tanggung jawab bersama.
Dengan adanya program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) yang titik fokusnya sekarang ini adalah masalah sampah maka perlu adanya sinergitas dari berbagai pihak dan elemen masyarakat, baik itu dari Dinas / Intansi terkait, LSM, Mayarakat, dan yang lainnya guna menjadikan Ciamis bersih dan tidak kumuh.
"Permasalahan sampah di Kabupaten Ciamis ini harus segera diatasi, karena sudah sering terjadi akibat dari sampah yang berserakan dan menumpuk selain bau juga terlihat kumuh, maka dengan adanya program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh ) kami dari FORMAGAT siap berafiliasi guna memajukan dan membangun Ciamis ini menjadi bersih dan  tidak kumuh, melalui program pendidikan yakni Taman Baca Galuh Tabayun yang sering di lakukan di tiap mingguna di Alun – alun Ciamis dan Program Sosial yakni Rumah Peduli FORMAGAT setiap 3 bulan sekali", ujar Ketua FORMAGAT Ade Ainul Yakin saat ditanya di sela-sela Rapat Kordinasi yang diadakan Dinas Cipta Karya pada hari Selasa, 20 Desember 2016.
"Tinggal kami kembalikan lagi kepada masyarakat, mau atau tidak lingkungan kita khususnya di Kabupaten Ciamis ini bersih dan tidak kumuh ?" tutupnya.

<Asep Wahid>

Kegiatan bulanan yang menjadi salah satu program utama Tim Taman Baca Galuh Tabayun kembali dilaksanakan untuk kali ketiganya.
(untuk yang pertama dan yang kedua bisa dilihat dokumentasinya di tab Galeri)
Anak Membaca Anak Ceria merupakan program Roadshow bulanan Taman Baca Galuh Tabayun yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali di setiap lokasi yang berbeda. Tujuan dari kegiatan ini adalah guna merangsang minat baca anak-anak di usia dini, sehingga dimulai pada usia seperti mereka ini sudah timbul minat untuk gemar membaca. Kegiatan Anak Membaca Anak Ceria ini juga merupakan aksi nyata yang ditunjukan oleh FORMAGAT guna mendukung Gerakan Ciamis Membaca yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Tanggal 17 Desember 2016 sekitar pukul 18.00 WIB Tim bertolak dari sekretariat menuju lokasi Anak Ceria Anak Membaca di Desa Nagarajati Kec. Panawangan. Dengan kondisi yang basah karena sebelumnya diguyur hujan, di tengah perjalanan Tim dihadapkan dengan kendala. Kendaraan yang digunakan tidak bisa menerobos sebuah tanjakan dikarenakan medan yang sangat licin.
Setelah tertahan hampir selama satu jam akhirnya tim berhasil mengatasi kendala tersebut dan melanjutkan perjalanan ke lokasi Anak Membaca Anak Ceria. Setibanya di lokasi, tim langsung disambut oleh ketua Yayasan Manarul Huda dan disediakan tempat untuk bermalam.
18 Desember 2016, tim mulai melakukan persiapan akhir untuk kegiatan Anak Membaca Anak Ceria. Target kami bulan ini adalah RA Az-Zahro yang dikelola oleh Yayasan Manarul Huda bertempat di Desa Nagarajati Kec. Panawangan. Dan Alhadmulillah, respon terhadap kegiatan ini sangat baik terbukti dengan jumlah anak yang mengikuti kegiatan ini lebih dari 50 orang anak yang didampingi orang tuanya masing-masing.
Beberapa konten kegiatan yang memang biasa diadakan saat kegiatan Anak Membaca Anak Ceria kembali kita adakan disini, konten-konten kegiatan tersebut diantaranya adalah :
- Gemar makan Telur dan Sayuran
- Gemar Minum Susu
- Mengenal bentuk pola dan warna
- Kreasi anak (Game-game yang merangsang syaraf motorik anak)
- Parenting (Pembekalan tentang pola asuh terhadap anak agar anak gemar membaca
Selain respon yang baik dari anak-anak, respon positif pun ditunjukan dengan baik oleh para orang tua, terbukti dengan antusias yang ditunjukan oleh para orang tua ketika mengikuti Kegiatan Parenting (Pembekalan tentang pola asuh terhadap anak agar anak gemar membaca.
Ketua Yayasan Manarul Huda mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif dan baik. "Sangat positif, semoga dengan kegiatan seperti ini bisa meningkatkan minat baca anak-anak didik kami disini. Dan Insya Allah, jika melihat antusias dari anak-anak sekarang itu sudah menunjukan adanya peningkatan minat baca anak-anak ini" ujar Bpk. Asep Saepul Mikdad Mustofa selaku Ketua Yayasan Manarul Huda.
Beliau pun berharap agar bisa didirikannya perpustakaan tetap di Desa Nagarajati mengingat akses dari desa ini ke perpustakaan terdekat sangatlah jauh. "Ya kalau memugkinkan, saya berharap bisa dibuat Taman Baca yang menetap untuk Desa Nagarajati agar minat baca anak-anak disini terus meningkat dengan dirangsang oleh berbagai macam buku bacaan yang baru mereka temui. Karena sulit sekali bagi masyarakat disini untuk menjangkau perpustaak yang ada mengingat akses dari sini sangat jauh dan tidak memungkinkan" ujarnya.
Ketua FORMAGAT sendiri berharap, dari setiap kegitan Anak Membaca Anak Ceria yang diadakan setiap bulannya bisa menumbuhkan minat baca dari anak-anak yang juga didorong dengan pola asuh dari orang tua agar anak-anak mereka selalu gemar membaca. "Besar harapan kami, kegiatan Anak Membaca Anak Ceria yang kami adakan mampu lebih memotivasi anak-anak untuk membaca guna membangun bangsa di masa yang akan datang" ujar Ade Ainul Yakin selaku Ketua FORMAGAT yang baru.
Dan semoga, harapan-harapan yang tertuang dari kegiatan ini bisa terwujud di masa yang akan datang dan Anak-anak Indonesia khususnya di Kab. Ciamis senantiasa memiliki minat baca yang tinggi guna bekal mereka kelak.

"SALAM LITERASI....!!!"

Ikuti Kami