Buku adalah jendela pengetahuan. Dengan membaca buku, kita dapat menyerap banyak informasi, dapat berkelana ke berbagai Negara, bahkan ke dunia dongeng sekalipun. Pendeknya, dengan membaca, wawasan pengetahuan kita akan semakin luas. Namun sayangnya tidak semua orang gemar membaca.
Membaca adalah kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan namun sulit untuk membiasakannya. Kebiasaan membaca belum membudaya pada masyarakat, khususnya dikalangan pelajar di Indonesia ini. Kegemaran membaca bukanlah faktor keturunan melainkan dapat diperoleh melalui pembiasaan dan latihan yang continue. Para pelajar belum merasakan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan. Mereka masih merasakan membaca sebagai suatu kewajiban.
Membaca adalah kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan namun sulit untuk membiasakannya. Kebiasaan membaca belum membudaya pada masyarakat, khususnya dikalangan pelajar di Indonesia ini. Kegemaran membaca bukanlah faktor keturunan melainkan dapat diperoleh melalui pembiasaan dan latihan yang continue. Para pelajar belum merasakan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan. Mereka masih merasakan membaca sebagai suatu kewajiban.
Minat baca adalah keinginan yang kuat, yang disertai dengan usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempuyai minat baca tinggi akan menjadikan membaca sebagai kebiasaan kebutuhan. (dirjen Dikdasmen : 1996 )
Rendahnya minat baca pada siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor yakni, faktor internal dan eksternal. Faktor internal salah satunya adalah kurangnya keinginan dalam diri siswa yang tidak suka membaca sedangkan faktor eksternal adalah keterbatasan dari keberagaman jumlah dan jenis buku yang ada. Untuk mengatasi hal ini, pihak sekolah hendaknya kreatif dan berinisiatif untuk memperkaya khazanah dan buku-buku yang menarik serta bermanfaat untuk meningkatkan minat siswa dalam membudayakan gemar membaca. Tak kalah pentingnya guru sendiri harus menjadi contoh, dengan kata lain siswa tidak hanya mendengar anjuran dan perintah dari guru agar selalu membaca tetapi siswa sendiri melihat dan yakin bahwa guru mereka memang gemar membaca, tidak hanya sekedar gemar menyuruh membaca.
Membaca adalah pondasi dasar kemampuan seorang siswa. Siswa yang kemampuan membacanya minim akan berdampak pada hasil belajarnya. Disamping itu kemampuan membaca juga berkaitan erat dengan kemampuan menulis. Semakin banyak siswa membaca, semakin luas pengetahuan dan banyak pengetahuan/informasi yang mereka peroleh, berarti semakin banyak pula gagasan yang dapat mereka tulis. Pada dasarnya orang akan menuliskan apa yang mereka ketahui. Firmanawati : 2004, mengatakan "membaca berarti adanya aktifitas mengangkat simbol-simbol berupa serangkaian huruf atau gambar."
Membaca juga berarti adanya proses mengaitkan suatu benda dengan lambang atau symbol yang dinyatakan dengan huruf-huruf. Membaca dapat diterapkan secara sambil bermain. Jean Marzollo dan Jeanice Liiyd dalam Leraning Through Play mengatakan "mengajarkan membaca dengan pendekatan bermain adalah metode yang paling efektif."
<Aep Supryadi>
<Aep Supryadi>
0 comments:
Post a Comment